Dalam industri pangan, keamanan dan kualitas produk adalah prioritas utama. Salah satu standar internasional yang banyak diterapkan adalah FSSC 22000 (Food Safety System Certification). Sertifikasi ini diakui secara global dan digunakan oleh berbagai perusahaan pangan untuk memastikan keamanan produknya.
Namun, ada banyak mitos yang beredar tentang FSSC 22000 mulai dari anggapan bahwa prosesnya terlalu rumit hingga klaim bahwa hanya perusahaan besar yang bisa mendapatkannya. Apa saja mitos yang sering muncul, dan bagaimana fakta sebenarnya?
Selain itu, di Indonesia, ada berbagai lembaga sertifikasi yang membantu perusahaan mendapatkan FSSC 22000, salah satunya adalah PT TSI Sertifikasi Internasional. Lembaga ini berperan penting dalam mendukung bisnis pangan untuk mencapai standar keamanan yang tinggi.
Mari kita bahas lebih dalam!
Mitos dan Fakta Seputar FSSC 22000
Mitos 1: FSSC 22000 Hanya untuk Perusahaan Besar
✅ Fakta: Tidak benar! Sertifikasi ini dapat diterapkan oleh bisnis skala kecil, menengah, hingga besar. Yang terpenting adalah perusahaan mampu memenuhi persyaratan sistem manajemen keamanan pangan yang telah ditetapkan.
Banyak UMKM di sektor pangan yang mulai menerapkan FSSC 22000 untuk meningkatkan daya saing mereka, terutama saat ingin memasuki pasar internasional.
Mitos 2: Proses Mendapatkan Sertifikasi Sangat Rumit
✅ Fakta: Memang ada beberapa tahapan yang harus dilalui, tetapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Dengan melakukan proses audit dengan lembaga sertifikasi yang tepat, prosesnya dapat menjadi lebih efisien.
Langkah utama dalam mendapatkan sertifikasi ini mencakup:
- Menerapkan sistem manajemen keamanan pangan berdasarkan standar FSSC 22000.
- Melakukan audit internal dan perbaikan jika ada kekurangan.
- Mengajukan sertifikasi dan menjalani audit oleh lembaga seperti PT TSI Sertifikasi Internasional.
- Mendapatkan sertifikat jika sudah memenuhi persyaratan.
Dengan bimbingan yang tepat, perusahaan bisa melewati proses ini dengan lebih efektif dan efisien.
Mitos 3: FSSC 22000 Sama dengan ISO 22000:2018
✅ Fakta: Meskipun mirip, FSSC 22000 versi 6.0 lebih luas cakupannya dibandingkan ISO 22000:2018.
- ISO 22000:2018 adalah standar sistem manajemen keamanan pangan yang berfokus pada manajemen risiko dan perbaikan berkelanjutan.
- FSSC 22000 adalah pengembangan dari ISO 22000:2018, dengan tambahan persyaratan dari GFSI (Global Food Safety Initiative) yang lebih ketat, sehingga lebih diakui oleh pasar global.
Jadi, jika perusahaan ingin memenuhi standar internasional yang lebih tinggi, FSSC 22000 adalah pilihan yang tepat!
Mitos 4: Hanya Perusahaan yang Memproduksi Makanan Olahan yang Bisa Mendapatkan Sertifikasi
✅ Fakta: Salah! FSSC 22000 tidak hanya untuk industri makanan olahan. Berbagai sektor dalam rantai pasok pangan bisa mendapatkan sertifikasi ini, seperti:
- Produsen bahan baku pangan
- Industri pengemasan makanan
- Distributor dan penyimpanan pangan
- Jasa transportasi makanan
Dengan cakupan yang luas, FSSC 22000 memastikan keamanan pangan dari hulu ke hilir, sehingga produk yang sampai ke konsumen tetap berkualitas tinggi.
Mitos 5: Sertifikasi FSSC 22000 Hanya Sebuah Formalitas
✅ Fakta: FSSC 22000 bukan sekadar “stempel” untuk meningkatkan citra perusahaan. Standar ini memberikan manfaat nyata, seperti:
- Meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis.
- Membantu bisnis masuk ke pasar internasional.
- Mengurangi risiko kontaminasi dan penarikan produk (recall).
- Meningkatkan efisiensi operasional dan manajemen risiko.
Jadi, sertifikasi ini benar-benar memberikan dampak positif bagi bisnis yang ingin bertahan dan berkembang dalam industri pangan yang kompetitif.
Bagi perusahaan yang ingin mendapatkan sertifikasi FSSC 22000, memilih lembaga sertifikasi yang tepat adalah langkah penting. PT TSI Sertifikasi Internasional adalah salah satu lembaga yang memiliki pengalaman dalam membantu bisnis pangan mencapai standar internasional ini.
ALUR PROSES SERTIFIKASI ISO 22000:2018 di PT TSI SERTIFIKASI INTERNASIONAL
